Operasional LRT Jabodebek Molor Dari Jadwal hingga Menhub Pastikan Keamanan Longspan Meski Sempit

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa molornya operasional LRT Jabodebek itu lantaran masih dibutuhkan tiga tahap uji coba kereta. "Ingat ya, kereta api itu kalau berjalan dimulai, tidak bisa berhenti. Lebih baik kita konservatif. Dan tes itu bukan tes jalan saja, ada 3 tes yang dilakukan, kita harus menjalankan 31 kereta trainset itu," tutur Menhub Budi, di Istana Kepresidenan, Kamis (3/8/2023). "Yang kedua, kita harus memberikan pembebanan dengan maksimum, yang ketiga dia (LRT) harus berjalan semuanya dengan beban dan headway 3 menit sekali. Nah ini kan memang suatu proses yang tidak mudah," imbuhnya.

Terkait waktu operasional yang molor, Menhub bilang itu sudah sesuai dengan restu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). "Kami tadi minta saran pak presiden, pak presiden sangat bijak, pokoknya kalian melakukan uji coba. Pada saat uji coba berhasil, kita buka, jadi bisa jadi menjadi 20 Agustus, atau 30 Agustus," tutur dia. Serangan Gibran ke Cak Imin: Anda Tidak Konsisten Soal IKN, Dulu Ikut Resmikan Sekarang Tolak

Isi Klarifikasi Celia Thomas Pasca Tepergok Nonton Bareng Teuku Ryan Suami Ria Ricis: Apa Sih Potret Celia Thomas Mantan Rizky Nazar Diduga ke Bioskop Bareng Teuku Ryan Suami Ria Ricis BARU PULANG WISUDA DAN LULUS P3K, Bidan Rosmalina Pasaribu, Suami, Anak dan Mertua, Tewas Kecelakaan

Tiru Jokowi, Gibran Beri Pertanyaan Jebakan ke Cak Imin dan Mahfud MD di Debat Cawapres Halaman 3 Video: Sosok Celia Thomas, Kepergok Jalan Bareng Suami Ria Ricis Hasil Pertemuan Video Viral Pelangsiran Solar di Banjar, Tutup Sementara Penjualan Solar di SPBU

BREAKING NEWS: Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri Buntut Gunakan Akronim %27Amin%27 Di sisi lain, Pengamat sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno berujar, molornya operasional LRT itu dinilai sebagai hal lumrah. "Ya kalau untuk meyakinkan nggak apa apa lah, ini kan penumpangnya nanti akan dicoba dulu bagaimana dengan full penumpang umpamanya apakah mungkin sesuai dengan jadwalnya," kata Djoko kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).

Terlebih, dia menyoroti masih ada pengujian baik statis maupun dinamis menyoal kapasitas dan ketahanan LRT Jabodebek sebelum beroperasi untuk umum. "Apakah bisa dikatakan memenuhi syarat nah itu makanya perlu ada uji coba statis dan uji coba dinamis," ucap dia. "Dinamis dengan sejumlah penumpang yang diperkirakan cukup banyak itu ada yang duduk dan berdiri itu seperti apa kondisinya. Saya kira dengan uji coba penumpang nanti bisa mendapatkan hasil akhir yang lebih baik yang lebih pas lah," imbuhnya.

Menhub Budi angkat bicara terkait lengkung bentang panjang (longspan) Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di ruas Kuningan, Jakarta yang disebut salah design. Longspan tersebut mendapat sorotan karena dinilai terlalu sempit sehingga laju kereta LRT menjadi lamban. Budi Karya mengatakan di seluruh dunia, saat melewati tikungan kereta pasti akan melambat.

“Itu enggak di Indonesia saja, di seluruh dunia, kalau ada tikungan harus pelan,” kata Menhub di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, (3/8/2023). Menhub mengatakan meski longspan sempit, namun tetap aman saat dilewati. Longspan tersebut telah mendapatkan asesmen dari Kementerian PUPR. "Oh jaminan, InsyaAllah, jadi itu Kementerian PU juga sudah mengasesmen itu," katanya.

Menhub mengatakan berdasarkan ujicoba terakhir, laju kereta saat melewati longspan dari arah Gatot Subroto menuju Kuningan sedikit lebih cepat daripada sebelumnya. Meskipun demikian Menhub mengatakan pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan termasuk terkait laju kereta saat melewati longspan tersebut. Rancangan lengkung bentang panjang (longspan) Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di ruas Kuningan, Jakarta yang disebut salah design karena terlalu sempit sehingga laju kereta menjadi lamban.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan harus ada solusi pada setiap tikungan rel. "Saya enggak ngomong salah dan benar, tetapi adalah suatu kelaziman bahwa pada satu tikungan harus ada solusi," kata Budi Karya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (3/8/2023). Budi mengatakan dirinya bisa berpendapat bahwa design longspan dari Jalan Gatot Subroto (Gatsu) ke Jalan Kuningan, Jakarta tersebut benar, karena solusi untuk melewati tikungan sudah optimal.

"Coba bayangin kalau di tengah tengahnyanya ada kolom, atau dibikin segi empat, suruh berhenti? Ya itu solusi desain yang optimum, saya engga katakan itu maksimum, jadi kalau saya, saya bisa katakan tidak salah, itu adalah solusi desain," katanya. Menurut Budi yang namanya rancangan atau design pasti ada hambatan. Engineer akan mencari solusi dari hambatan rancangan tersebut. Apalagi rancangan longspan tersebut dibuat oleh anak bangsa.

"Kalau saya sih sebagai engineer juga mengapresiasi suatu karya anak bangsa, desain, wanita dari Bandung dengan panjang dan tikungan pertama kali," katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *