Hampir di seluruh wilayah Indonesia kini telah tersedia klinik vaskular yang siap menangani berbagai masalah penyakit pembuluh darah. Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan pemeriksaan, diagnosis, serta perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah mereka.
Klinik vaskular tidak hanya menyediakan layanan diagnostik dan pengobatan penyakit pembuluh darah, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas bedah vaskular untuk menangani kasus yang lebih kompleks. Dengan dukungan tenaga medis berpengalaman dan teknologi medis terkini, klinik vaskular menjadi solusi tepat bagi pasien yang membutuhkan perawatan komprehensif untuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
Bedah vaskular tidak hanya berfokus pada tindakan pembedahan, tetapi juga mencakup berbagai metode perawatan lain, seperti terapi obat, prosedur minimal invasif, dan perubahan gaya hidup untuk mencegah penyakit pembuluh darah yang lebih parah.
Dokter spesialis bedah vaskular menangani berbagai kondisi serius, seperti aneurisma aorta, penyakit arteri perifer (PAD), trombosis vena dalam (DVT), serta varises. Mereka juga berperan dalam melakukan prosedur seperti bypass arteri, angioplasti, dan penempatan stent guna memperbaiki aliran darah yang terganggu.
Penyakit yang Ditangani Dokter Bedah Vaskular
Mengutip dari artikel dalam situs Alodokter, terdapat 5 penyakit yang umumnya ditangani oleh dokter bedah vaskular, antara lain:
- Aneurisma Aorta Perut
Aneurisma aorta perut terjadi ketika dinding aorta di area perut melemah dan mengalami pelebaran. Jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berisiko pecah, yang dapat menyebabkan perdarahan internal yang mengancam nyawa.
Meskipun sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, aneurisma aorta perut dapat berkembang dan menimbulkan tanda-tanda seperti nyeri perut yang menetap, denyutan di sekitar pusar, serta nyeri punggung. Faktor risiko utama kondisi ini meliputi tekanan darah tinggi, merokok, kolesterol tinggi, serta riwayat keluarga dengan aneurisma.
- Penyakit Arteri Perifer
Penyakit arteri perifer (PAD) disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri, yang menyebabkan penyempitan dan menghambat aliran darah ke anggota tubuh. Kondisi ini sering kali menimbulkan nyeri atau kram pada kaki saat berjalan, yang dikenal sebagai klaudikasio intermiten.
Jika tidak ditangani, PAD dapat menyebabkan luka sulit sembuh, infeksi, hingga risiko amputasi akibat kurangnya suplai oksigen ke jaringan. Selain itu, penyakit ini juga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Penyakit Arteri Karotis
Penyakit arteri karotis terjadi ketika penumpukan plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, dan zat lainnya menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pada arteri di leher yang memasok darah ke otak. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke otak, meningkatkan risiko stroke ringan (transient ischemic attack atau TIA), hingga stroke berat jika tidak segera ditangani.
Gejala awal penyakit ini sering kali tidak terasa, tetapi seiring waktu dapat muncul kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, atau pusing mendadak.
- Lymphedema
Limfedema terjadi akibat gangguan pada sistem limfatik yang berperan dalam mengalirkan cairan getah bening dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Kondisi ini dapat berkembang secara bertahap dan biasanya terjadi setelah operasi, cedera, infeksi, atau sebagai efek samping dari terapi kanker, seperti pengangkatan kelenjar getah bening atau radiasi.
- Penyakit pada Pembuluh Darah Vena
Gangguan pada pembuluh darah vena dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Trombosis vena dalam (DVT) dapat berisiko menyebabkan emboli paru, sedangkan varises yang dibiarkan tanpa perawatan dapat berkembang menjadi ulkus vena atau tromboflebitis.
Selain itu, dokter bedah vaskular juga menangani kondisi seperti vaskulitis, yaitu peradangan pada pembuluh darah yang dapat mengganggu aliran darah ke organ tubuh. Penyakit Buerger, yang sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil di tangan dan kaki, berisiko menyebabkan nekrosis atau bahkan amputasi.
Demikian beberapa penyakit yang ditangani oleh dokter bedah vaskular. Menjaga kesehatan pembuluh darah sangat penting untuk mencegah berbagai gangguan yang dapat menghambat aliran darah dan memicu komplikasi serius. Dengan deteksi dini, pola hidup sehat, serta penanganan medis yang tepat, berbagai penyakit pembuluh darah dapat dicegah atau dikendalikan. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis vaskular untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan terbaik.